Minggu, 25 April 2010

KARYANE MANG U'U: SYAIR PERJODOAN

Bismillahi ngawiti ingsun si'iran.
Klawan muji sukur dateng pengeran.

Ingkang sampun maringi keslametan.
Dateng sdaya jin lan insan.

Si'ir iki nerangaken perjodoan.
Lanang wadon ingkang urip bebarengan.

Bebarengan sbb iku dadi akur.
Pertengkaran sbb iku dadi mungkur.

Lamon mungkur mengko wadon dadi elik.
Lanang miyang nggawa koper arep balik.

Dadi kenen ayu pada akur maning.
Aja kaya persetu sing dingin.

Esuk2 manggul pacul miyang sawah.
Wadone sing nggodog wedang ng umah.

Tekang sawah mlakune ning gegalengan.
Bojone ngirim nyangking rantang lan wedang.

Linggih ning galeng mangane ajange rantang.
Bojone ngladeni ngucuri wedang.

Jam sepuluh balike iring2an.

Waya bengi turune ning amben ranjang.
Kasur kandel dadi siji wadon lanang.

Anging santri sira aja kesirian.
Wong ning pondok kudu tungkul ng pelajaran.

Mengko maning baka mondoke wis pinter.
Terus kawin ngadep naib ingkang teger.

Dadi santri gulang gulinge ning tekel.
Tangi turu pating plentung pada gatel.

Weteng krayak kruyuk rasane.
Pengen mangan arep liwet langka kayune.

Krasak krusuk ning kebon olie klaras.
Liwet geseng ditiliki wutuh beras.

Para santri kari mangan kaya meri.
Kari nganggo sandangan mundaki mentri.

Ikilah nasibe wong dadi santri.
Laka mbok laka bapa laka istri.

Minggu, 18 April 2010

OBROLAN JIWA

Disuatu siang ditengah sawah sehabis bekerja membanting tulang musim panen ini. Disebuah gubuk reot tempat kami berteduh, aku dan jiwaku sedang beristirahat.
Lalu ia mulai membuka pembicaraan.

Jiwa: "sudah ku bilang hidup bukan melulu facebook, chatting, internet, blog, dlsb. Ayo! Temui Dia saat ini. Jangan ampe kau ketinggalan kereta"

Aku: "sabar, kawan.. Aku sedang mempersiapkan mental dan mentil nya"

Jiwa: "mentil? Apa itu?! Heh! Istilah barumu untuk mengelak? Persetan dgn semua alasanmu. Saya hanya minta satu saja. Temui Dia dulu"

Aku: "aku sudah bilang padanya, bahwa kelak pada waktunya akan ku temui dia. Sabarlah sedikit kawan.."

Jiwa: "jangan pernah menunda perkerjaan kalau kau tak takut kesempatan itu hilang. Sebab kata kebanyakan orang, kesempatan tak datang dua kali"

Aku: "ah, itu sih kata orang yg selalu terburu buru. Kau kan tau, terburu buru itu sifat nya setan. Lagian kalau jodoh kan tidak kemana"

Jiwa: "Dasar keras kepala ! Jangan salahkan diriku jika kau gagal menyuntingnya nanti. Saya sudah menunaikan tugasku sebagai seorang teman"

Aku: "jangan khawatir, Aku akan selalu ingat jasa baikmu, pengertian dan perhatian mu dan tentunya kesetiaanmu padaku selama ini.
Karena selama ini, kau yg menjagaku disaat aku tertidur, membisikan mimpi mimpi, dan mengingatkan akan jadwal jadwal hidup kita.
Walaupun kadang kadang justru dirimu yg menghianatinya"

Jiwa: "menghianatimu? Itu karena dirimu yg memulai. Kau kubangunkan dgn suara keras tapi tetap saja molor. Padahal bisikan mimpi yg kuberikan telah tamat. Kau masih molor saja. Aku jadi lelah, dan ikut tertidur pula. Salahmu sendiri kan?"

Aku: "kalau begitu, ayo sekarang kita mulai !"

Jiwa: "kemana?"

Aku: "jangan pura pura bego. Lihat tumpukan batang padi yg tlah kita kumpulkan itu. Takkan selesai pekerjaan ini jika kita hanya diam"

Jiwa: "males ah ! Hari semakin merambat naik, panas tlah membakar kulit ku. Istirahatlah dulu barang sebentar.. Aku refresh dulu..
Zzzz.... Grook... !
Zzzz... Groook...!"

Aku: ???

Jumat, 16 April 2010

REINKARNASI

REINKARNASI
Hidup berulang ulang pada zaman yg berbeda beda. Atau roh lama kembali hidup di jasad baru untuk menyelesaikan urusanya di dunia.
Saya tidak mau membahas alasan alasan kenapa dan bagaimana itu prosesnya. Karena bukti tidak ada.
Saya akan menceritakan hal diluar kata itu yg saya kira masih ada hubunganya dengan itu.
Peradaban dunia ini. Dari mula awal peradaban sampai sekarang, isinya sama. Yaitu kekuasaan, cinta, penghianatan, dendam, ambisi, keserakahan, penjilat, kebodohan, penguasaan jiwa jiwa, dan lain sebagainya.
Pertanyaanya, apakah para pelaku itu bangkit kembali untuk menyelesaikan hidupnya?
Owh, tunggu sebentar, saya belum mau menjawab itu. Begini: di yunani ada hercules, di yerussalem ada isa almasih, di jawa ada ken arok. Mereka sama2 putra dewa.
Di jaman majapahit dulu terkenal ada maling aguna, di betawi ada si pitung, dan di inggris ada Robin hood. Dan Mereka sama2 pembela rakyat kecil.
Saya pernah melihat film barat yg sekarang saya lupa judulnya bercerita tentang seorang yg menikahi makhluk gaib, orang itu mendadak kaya raya, ia adalah seorang pekerja seni. Hasil karya nya laku jutaan dollar amerika. Tetapi mendadak ia menjadi jatuh miskin karena melanggar perjanjian dengan siluman itu. Dan cerita ini hampir sama bahkan serupa dengan kisah jaka tarub dari jawa pada masa majapahit yg menikahi seorang bidadari.
Begitu juga kisah cleopatra dari kerajaan mesir, ceritanya hampir mirip dengan putri dyah pitaloka dari kerajaan pasundan. Putri raja itu sama2 bunuh diri.
Stop! Saya tidak mau menerima pertanyaanmu kawan.
Bertanyalah pada dirimu sendiri tentang kebenaranya.
Selamat berpikir!

Minggu, 11 April 2010

Oi

Sabtu, 10 April 2010

buku ini aku pinjam

Buku ini aku pinjam
kutuliskan sajak indah
hanya untuk mu seorang
tentang mimpi mimpi malam

biar tau
biar rasa
maka tersenyumlah kasih
tetap langkah
jangan hentikan
cinta ini milik kita

cinta ini milik kita...

(Diambil dari bait terakhir lagu bung Iwan Fals berjudul: Buku Ini Aku Pinjam)

saya tidak terlalu mengenal bung Iwan Fals ini. Tetapi Pada suatu hari saya mendengar lagu ini kok seperti gw bangets. Maksudnya dunia percintaan hayalan dulu waktu masih sekolah itu ya pengenya begini, kaya lirik lagu diatas. Cuma sayangnya kalo saya itu tidak kesampean. Hehehe

nah, di jaman internet ini, saya mengalami perasaan perasaan yg Bung Iwan tadi tuliskan dulu jauh jauh hari pada lagu itu, mungkin kira kira akhir tahun 70an kalo tidak salah. Tapi bukan buku yg mo dipinjam. Melainkan halaman blog nya hahaha..

inilah bukti bahwa perasaan manusia tak jauh beda, cuma alatnya saja yg beda. Sedangkan isinya sama. Yaitu sebuah ungkapan hati (ini kalo bisa mengungkapkanya. kalo tidak bisa ya nyontek saja kaya saya. He he)

Selasa, 06 April 2010

kekasihmu bukan jodohmu.

ini analisa seorang teman (lagi lagi saya menyebutnya teman padahal belum berteman. Lebih tepatnya, ia adalah seorang kompasianer) yg saya contek tulisanya. Kalo bisa mah copy paste. Cuma mesinya tidak bisa. Jadi saya copy manual saja.
Sikap sikap pasangan kita yg berhubungan dgn judul diatas diantaranya begini:
-kau merasa sendiri walaupun kau didekatnya.
-yg diceritakan padamu deritanya, bukan bahagianya.
-tak peduli dgn masalah masalahmu
-tak jarang memanfaatkanmu mental maupun materi.
-susah diajak berbagi.
-Menemui kalo lagi butuh, kalo ndak ya cuek cuek aja..
-merayumu tapi tak jelas batas waktunya.
-ditanya ttg hubungan, jawabnya "jalani saja seperti air mengalir"
-rasa cemburu nya meluap luap dan selalu dijadikan alasan untuk memarahimu.
-berusaha 'merabamu' tapi tidak berani tegas dgn komitment hubungan.
-berani meminta uang kepadamu lebih dari tiga kali.

Nah, inilah analisa teman saya itu. Tentu dia menulis itu semua dgn pengalaman pengalaman yg pernah ia atau temanya alami.

Tulisan aslinya klik disini http://m.kompasiana.com/?act=r&id=111898

Minggu, 04 April 2010

sajak seorang tua untuk istrinya

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yg gemilang
dan juga masa depan kita yg hampir rampung
dan dgn lega akan kita lunaskan

kita tidaklah terasing dan sendiri dgn nasib kita
karena soalnya adalah hukum sejarah kehidupan
suka duka kita bukanlah istimewa
karena setiap orang mengalaminya

hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samodera
serta mencipta dan mengukir dunia.
......
(WS. Rendra)

lalu ketika Rendra di tanya dalam suatu wawancara di sebuah majalah negri ini, "kapan anda buat sajak ini?",
lalu Rendra menjawab, "saat itu saya masih mahasiswa, belum beristri, belum mengerti cinta. Sepanjang pikiran saya waktu itu, kalau saya jatuh cinta akan kayak begini. Dan saya membayangkan diri saya itu tua. Itu idealisasi saya mengenai suami istri, bagaimana menempuh hidup bersama itu dgn berbagai masalahnya. Saya mulai berpikir, dan saat itu lagi senang senangnya mempertimbangkan pendekatan pendekatan filosofis".

in memoriam: WS. Rendra.