Senin, 22 Maret 2010

DUA CENDEKIAWAN

Alkisah, di kota Afkar, sebuah kota kuno, hiduplah dua laki laki terpelajar yg satu sama lain saling membenci dan meremehkan pengetahuan masing masing. Karena yg satu menyangkal adanya dewa dan yg lain mengimani keberadaanya.

Suatu hari keduanya bertemu di pasar. Ditengah tengah para pengikutnya, mereka mulai berbantahan dan memperdebatkan ada tidaknya dewa. Setelah beberapa jam perdebatan itu berlangsung, merekapun berpisah.

Malam itu si terpelajar yg tak percaya pergi ke kuil dan bersujud di depan altar dan berdoa pada dewa agar dosa dosa masa lalunya diampuni.

Dan pada jam yg sama si terpelajar yg percaya dan mengimani dewa telah membakar kitab kitab suci. Karena ia telah berubah menjadi orang yg tidak percaya.[*]

Dari cerpen Kahlil Gibran: Dua Cendekiawan.

Lalu Apa yg kita dapat dari cerpen ini?
Mungkin memang masalah keimanan dan keyakinan tidak untuk diperdebatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar