Senin, 15 Maret 2010

KOMUNIS

Sewaktu saya sedang jalan jalan di negara tetangga, tepatnya di negara Brunei Darussalam. (hehehe, gayanya jalan2, padahal sih lagi nyari sesuap nasi).

Pada suatu hari, ketika saya besama teman teman sedang nongkrog di pinggir jalan, dari seberang terlihat orang memakai kaos merah berjalan sendirian.
Setelah orang itu sudah membelakangi kami, ternyata dibelakang punggungnya bergambar partai palu arit alias PKI alias komunis.
Seseorang diantara kami berkata, "jika dia berjalan di tanah indonesia, maka sudah habislah dia".
Yg lainya menimpali, "itu bukan orang sini, kalau bukan orang vietnam, itu myanmar".
Saya hanya bilang pada mereka, bahwa komunisme di indonesia itu cuma kalah politik saja sehingga tidak bisa diterima karena cap jelek dan fitnah. Buktinya di negara yg tadi disebut, bahkan disini (Brunei Darussalam), tidak ada yg merinding menyebut komunis.

Kalau di indonesia, nama itu semacam mewakili kebiadaban, wabah, sesat, neraka.

Teman saya pernah jalan jalan ke myanmar dalam suatu acara kenegaraan (padahal sih bukan temanku, saya cuma baca koran saja kok). Katanya, ditengah tengah kota itu terdapat patung Lenin.
Ia adalah salahsatu penganut faham marxisme nya Karl Marx sang pengarang kitab De Dast Kapital (kitab rujukanya kaum komunis). Ini membuktikan negara ini berfalsafah komunis. Dan mereka baik baik saja.

Teman saya lagi nih, baru datang dari korea selatan. Ia bercerita panjang lebar tentang negara itu.
Katanya, negara ini dulu komunis, sekarang saya tidak tau hehehe, Kebiasaan mereka itu di manja oleh pemerintah, tanah tanah disana mahal, mustahil bisa membangun rumah pribadi saking mahalnya tanah, pemerintah telah menyiapkan mereka apartemen.
Orang sana, walaupun jabatanya boss, tetap saja tak punya rumah.

Nah, Suatu hari teman saya memperlihatkan foto rumahnya di kampung hasil kerja nya di negara ini kepada mereka. Mereka cuma geleng geleng kepala tidak percaya. "busyet dah lo ! Ini bener rumah kamu?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar