Senin, 15 Maret 2010

LELAKI SEJATI

Seorang perempuan muda bertanya pada ibunya.

Ibu, seperti apakah lelaki sejati itu bu?

Ibunya kaget mendengar pertanyaan itu, rasanya baru kemarin ia masih mengompol. Dan sekarang puterinya sudah dewasa.

Kenapa kau tanyakan itu nak?

Saya ingin tau.

Trus setelah itu?

Saya tidak tau.

Baiklah anakku, kau sudah saatnya mengetahui seperti apa lelaki sejati itu, lelaki sejati adalah lelaki yg bukan saja ia tampan rupawan, bukan saja karena ia perkasa.

Lalu seperti apa bu?

Lelaki sejati itu bukanlah lelaki yg kuat memanggul beban, bukan pula lelaki yg punya mobil mewah atau motor bagus saja, anakku.

Jadi seperti apa bu?

Ibunya mulai merenung, mencoba mengumpulkan data data yg ada di otaknya untuk mendefinisikan seorang lelaki sejati.
Lalu, dengan pandangan yg seolah olah lelaki itu ada dihadapanya, sang ibu lalu berkata, lelaki sejati itu anakku, adalah lelaki yg..

Seperti apa bu?

Lelaki sejati itu adalah lelaki yg berkata apa saja yg pantas ia katakan. Ia bertindak apa saja yg pantas ia lakukan.

Aaaaah, lelaki sejati. Andaikan saja aku bisa memilikinya, betapa bahagia hati ini.
Perempuan muda itu orgasme batin.

Katakan dimana aku bisa bertemu dgn lelaki sejati itu bu?

Tiba tiba wajah ibunya menjadi suram. Lalu dia berkata, sekarang tidak ada lagi lelaki sejati itu nak. Mereka sudah berubah menjadi pemangsa dan penipu.

Ibu, aku ingin memiliki lelaki sejati itu. Bukankah ibu juga akan bahagia jika dapat menimang cucu dariku?

Lalu ibunya bangkit dan membentak, makanya kamu jangan dikamar melulu hanya duduk didepan komputer, maen facebook, chatting, apa itu, buang buang waktu saja. Ayo sekarang kamu keluar ! Cari lelaki sejati mu.

Ah, ibu. Bukankah dirumah lebih baik. Aku hafal diluar kepala syair syair kahlil gibran bu.

Itu tidak cukup, kamu musti berkomunikasi dgn mereka, berinteraksi. Ayo cepat keluar ! Cari lelaki sejatimu.

Ibunya mendorong anak perempuanya keluar pintu.

Dimana aku harus mencarinya bu?

Dimana saja, mau di terminal, di pasar, dijalan, terserah kamu. Tangkap mereka satu walaupun dgn mata tertutup. Asal,

ibunya menghela nafas, lalu sebelum anak perempuanya membantah ia melanjutkan. Asal kalian berdua saling mencintai.

Dan ingat nak, seorang wanita, siapapun dia, darimanapun dia, bagaimanapun dia, bisa menjadikan seorang lelaki yg siapapun dia, darimanapun dia, bagaimanapun dia, menjadi lelaki sejati.

Seketika ibunya membanting pintu, GUBRAK !

NB: tulisan ini alakadarnya. Jauh dari tulisan aslinya milik temanku yg penuh dgn gambaran emosi dan suasana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar