AL-INSAANU KHAYAWAANUN

sehabis ceramah subuh di surau, ia duduk sendiri di depan teras rumah
nya sambil mengenang masa lalu yg penuh lika liku hidup. Bersama dgn
keberhasilan masa muda yg sebentar lagi akan ia lunaskan.

Anak lelaki satu satu nya telah menjadi sarjana dgn mengenyam
pendidikan di kota besar, jakarta. Lebih dari setahun yg lalu setelah
anaknya lulus kuliah kemudian diterima disalah satu perusahaan di
jakarta dan mendapat posisi yg lumayan. Hingga terdengar kabar bahwa
anak lelaki nya telah memilih seorang perempuan sebagai istri.

Dan sekarang, beberapa minggu yg lalu anak satu satunya itu pulang
kampung beserta anak pertamanya. Cucu bagi dirinya. Betapa senang di
usia senja ditemani seorang cucu yg lucu.

Tiba tiba ia tersentak dari lamunan karena terdengar dari dalam kamar
cucu kesayanganya seperti ada yg jatuh. bergegas ia menengok. Cucu
kesayanganya tertimpa tas koper kecil saat si bocah itu hendak
menggapai. Beruntung tidak terluka ataupun apa. Si bocah itu hanya
menangis keras.

Sambil mendiamkan cucu nya, ia berusaha untuk memperbaiki koper ke
tempat nya semula. Tapi tangan nya yg sudah tidak kekar lagi itu selip
dan jatuh lagi. Beberapa kertas dokument jatuh berserakan. Ia
membereskan kertas kertas itu. Tampak satu foto pernikahan anak laki
laki nya bersama mempelai wanita. Dilihatnya sekali lagi dgn fokus.
Mudah mudahan mata saya tidak salah lihat, katanya. Dan ternyata
benar, wanita yg ada di foto itu adalah wanita sundal yg dulu ia
pernah nikahi. Kemudian kabur membawa sebagian hartanya.
Oh, GOD!