Senin, 19 September 2011

hidup normal itu adalah dibesarkan orang tua, disekolahkan orang tua, dinikahkan orang tua, diberi modal usaha oleh orang tua, usaha bangkrut minta modal ama orang tua, apa apa minta ama orang tua

si Kibul ngajak jalan jalan saya dgn sepeda motor bututnya.

"let's go!" katanya.

"mo kemana kita?" tanyaku.

"kau ikut saja lah" jawabnya.

Motor melaju pelan. siang ini sangat panas. Jalan berdebu. Angin menderu. tak usah pake bedak bagi perawan. toh muka akan tebal oleh debu.

"sungguh akan datang banyak hal tak terduga setelah kau menikah nanti"

kata kata si Kibul memecah di perjalanan yg panas itu. kata katanya mirip pujangga. atau ketua suku pedalaman hutan belantara.

"kok bisa begitu, Bul?" tanyaku heran.

"siapa bilang orang menikah itu enak? menikah itu justru akan melahirkan pertengkaran pertengkaran. banyak hal yg tak terduga, yg tak kau bayangkan sebelumya akan muncul. saya mengalaminya sendiri, kawan. Jangan kau anggap bahwa menikah itu enak. Sesuatu yg tak ada bisa ada. Sesuatu yg tak mungkin bisa menjadi mungkin. Separuh dari pergaulanmu akan hilang. dan separuhnya lagi antara mempertahankan, atau melepaskanya!"

wiiiihh.. baru tau saya kalo si Kibul bisa ngomong kek gini. Baiklah, sementara saya akan dengarkan saja. bisiku dalam hati.

Si Kibul kemudian melanjutkan..

"kau tau, banyak orang orang terkenal karena wanita. banyak orang bangkrut karena wanita. Kerajaan kerajaan hancur juga karena wanita. Lalu siapa bilang kalo wanita itu sumber kebahagiaan. Wanita itu justru racun!

Seperti ubur ubur, cantik dari luar, transparan, tapi didekati kemudian kau sentuh, maka kulitmu akan biru terkena racun nya!. mending kalo cuma biru saja, lah kalo sampe gatal gatal, bisa repot tuh"

"benar juga ya, Bul. kata kata mu itu" sahutku.

"makanya saya sarankan padamu untuk tidak mencari kebahagiaan dgn menikah mu itu. sebab saya takut kau malah mendapatkan yg sebaliknya."

lalu saya coba menyelaraskan tujuan kalimatnya.

"teman facebook saya pun bilang begitu. Konon, menikah itu adalah penjara!
Nah, kalimat dari teman facebook ku ini justru saya jadikan untuk merayu si cewek. Aku katakan padanya: aku tawanan mu, sayang.. "

"hahaha.. Kalo dah jadi tawanan, maka dirimu siap disuruh apa saja ea. dipukul ya silahkan.. dijotos ya silahkan. hahaha"

"ya begitulah kira kira, Bul" sahutku.

Sepeda motor nya mendadak pelan. lalu berhenti. Lalu berbalik arah.

"loh, kok. Balik lagi. emang mau kemana kita?" tanyaku.

"pulang!" jawabnya cuek.

Gambar dicomot dari siswa.univpancasila.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar