Selasa, 16 Agustus 2011

si Ucil: the cerpen

si Ucil curhat padaku tentang
ayahnya yg "kuno", yg tidak
memberi kebebasan sedikitpun
padanya, hidup si Ucil jadi
terkekang.

Lalu saya katakan
padanya, " kemerdekaan bukan
untuk diberikan, tapi untuk
direbut !". (hehehe.. Provokasi)
maka terjadilah perseteruan
ayah dan anak :-):-D

Hingga akhirnya si Ucil
merencanakan sesuatu, ketika
ayahnya sedang shalat maghrib di
surau, ia dan beberapa temanya
beraksi, masuk ke gudang dan
menggasak beberapa karung gabah kering. Sayang sekali, aksi
nya itu diketahui
oleh bibi nya yg kemudian
melapor.

Pagi pagi sang ayah negur, "kau
jual dimana itu gabah gabah
kering
ku!? Kembalikan! Jangan sampe
saya lapor polisi".

si Ucil bingung, ia nya curhat lagi
padaku, maklum, saya
dianggapnya
orang yg bijak diantara teman
temanya yg lain. Aku katakan
padanya, "kau mengambil berapa karung, kembalikan saja
setengahnya, beres! Silahkan
kau gunakan uang itu untuk
menunaikan cita cita mu pergi
dari
rumah dan ayahmu yg kuno itu! Semoga kau berhasil, kawan..
Doaku selalu menyertaimu. Hikz
hikz..". si Ucil pergi meninggalkan
kampung
halaman, keluarga, dan teman2
nya. Aku tau, dalam hatinya
bergemuruh semangat
kemerdekaan.
Mardeka!
Marrdekaa!!

Satu dua bulan berlalu, satu dua
tahun pun berganti. Aku tidak
melihatnya lagi. Konon katanya ia
merantau ke jakarta. Mengais
rejeki menuai mimpi. Aku
merindukan hari hari bersamanya. Memancing, mengembara ke
pesawahan, mencuri buah buah
kebun tetangga, berburu ke
pekarangan menangkap burung,
ber malam mingguan dgn main ke
rumah teman cewek. Kami selalu bersama. Ternyata kedewasaan
telah memisahkan kita. Hingga
suatu hari, aku membaca
sms yg bunyinya, "datanglah
padaku, sahabatku.. Aku harap
bersatu denganmu, bersama seorang pemuda yg kau akan
bergetar bila menyebut namanya,
dan akan meledak riang tatkala
berjumpa".

Oh, Ucil.. Akhirnya kau pulang juga.
Aku ikut bersedih, tabahkan
hatimu Cil.. Hidup memang tidak
bisa ditebak, sesuatu yg kita
rencanakan tidak seperti yg kita
agendakan. Aku akan datang malam ini Cil.. Bersama doa untuk
ayahmu yg sudah tujuh hari di
alam baka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar